Penganta Teknologi dan Informasi 1A T3
MINGGU , VII
Representasi dan Alur Pemrosesan Data
A. A. Representasi Data Komputer
Hanya mengenal 2 keadaan:
-
on atau off
-
Menggunakan sistem biner untuk mengenali dua keadaan
tersebut
-
Sistem dengan dua digit unik: 0 dan 1, yang disebut bits (singkatan
dari binary digits
Untuk memberi tanda
bilangan biner telah diperjanjikan yakni 0 untuk bilangan positif atau
plus dan
1 untuk bilangan
negatif atau minus. Pada
bilangan biner n-bit,
jika susunannya dilengkapi dengan
bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit.Dalam hal
ini, n-bit digunakan
untuk menyimpan bilangan
biner itu sendiri
dan satu bit untuk
tandanya. Pada representasi
bilangan biner yang
dilengkapai dengan tanda
bilangan, bit tanda ditempatkan
pada posisi paling kiri atausebagai MSB.Untuk keperluan operasi aritmetika yang
melibatkan bilangan biner negatif, bilangan biner dapat direpresentasikan dalam
beberapa cara yakni
dengan representasi besaran
bertanda (signed-magnitude representation) selanjutnya
disingkat dengan SM,
representasi komplemen
pertama bertanda (signed-1’s
complement representation) disingkat
dengan S1C, dan representasi komplemen kedua bertanda
(signed-2’s complement representation) disingkat S2C. Berikut ini
adalah contoh beberapa
representasi bilanganbiner untuk
bilangan heksadesimal +5 dan -5 serta +7 dan -7
B.
B. Alur Pemrosesan
Data
Berikut
Penjelasannya
Keterangan:
Input : data yang akan di proses atau dibuat.
I/O : Input / Output.
Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
Memori : Tempat menyimpan data sementara
pada saat data diproses.
Storage : Tempat menyimpan data secara
permanen seteah diproses.
Output : Hasil dari proses yang berupa
tampilan, suara, cetakan.
Sistem komputer
memiliki siklus pengolahan yang pasti. Siklus pengolahan itu sendiri mengacu
kepada makna dari arti komputer itu sendiri. Ada tiga pokok dalam siklus
pengolahan data dengan menggunakan komputer tersebut, yaitu input, proses, dan
output. Sedangkan untuk proses sendiri, pemroses dibantu oleh beberapa bagian
lain, yaitu program serta penyimpan (storage).
Input Merupakan
aktifitas pemberian data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan
masukan bagi komputer. Agar data dapat diterima oleh komputer dengan baik,
komputer memiliki peralatan yang berfungsi untuk hal ini, yang disebut dengan
input device . Pada komputer, input
device ini juga bermacam-macam, tergantung bagaimana proses input tersebut
dilaksanakan. Bermacam-macam input device yang digunakan oleh komputer,
contohnya adalah keyboard untuk mengetikkan informasi, pembaca kode batang pada
transaksi di supermarket, kamera untuk menangkap gambar, dan lain sebagainya.
Masukan yang
didapatkan oleh input device tersebut informasinya dikirimkan ke pemroses
(otaknya komputer) untuk diproses lebih lanjut, diabaikan atau informasi
tersebut disimpan dalam media penyimpanan. Proses Setiap masukan yang
disampaikan kepada komputer akan masuk ke pemroses, pemroses ini dikenal juga
dengan nama processor . Pemroses ini bisa disebut dengan otaknya komputer.
Pemroses ini akan menentukan akan diapakan informasi yang masuk tersebut. Jika
diolah lebih lanjut, maka data tersebut diolah sesuai dengan ketentuan yang
telah disusun sedemikian kedalam otak komputer. Ketentuan yang telah disusun
ini adalah instruction set.
Instruction set
ini merupakan format baku perintah yang dapat dilaksanakan oleh pemroses.
Pemroses memiliki hubungan dengan media input, program, storage serta media
output. Masing-masing akan dikontak oleh pemroses sesuai dengan tugasnya
masing-masing. Pemroses ini hanya berfungsi untuk menjalankan perintah yang
diterimanya dari program. Tindak lanjut dari masing-masing perintah, katakanlah
menampilkan data terebut ke monitor atau ke printer, maka pemroses akan
mengirimkan lagi hasil olahannya ke media yang dituju.
Dengan
mengirimkan data ke media yang dituju, maka berarti pemroses menyerahkan
tugasnya kepada media tersebut sambil mengirimkan data-data yang diperlukan
oleh media yang dituju serta instruksi yang diminta untuk dilaksanakan oleh
media yang dituju itu tadi. Bus Bus merupakan jalur penghubung antar alat pada
komputer yang digunakan sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu
proses. Bus ini bisa dianggap sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran
tersebut digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi antar alat yang
dihubungkannya.
Pada sistem
komputer, bus ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi
melalui bus ini dilakukan dengan kecepatan tinggi. Program Program merupakan
kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa
software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini.
Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses.
Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada
instruction set. Storage Dalam menjalankan proses, selain proses diatur oleh
program, pemroses juga memiliki akses ke media penyimpan yang disebut dengan
storage.
Storage ini
berfungsi untuk menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi pemroses, baik untuk penyimpan sementara maupun untuk jangka panjang.
Pemroses melakukan tugasnya sesuai dengan kendali yang ada pada program. Proses
untuk mengambil data atau menyimpan data pada storage ini dilaksanakan oleh
pemroses sesuai dengan perintah yang diterima pemroses dari program yang sedang
ia jalankan. Output Merupakan aktifitas menerima data dari hasil pengolahan
pada bagian pemroses. Jika terdapat data pada aktifitas output ini, berarti
pemroses menyerakan tugas selanjutnya kepada bagian ini. Tentu saja pada bagian
ini diperlukan juga peralatan yang bekerja, dimana peralatan terebut disebut
dengan output device. Pada komputer
contoh output device ini adalah printer (pencetak). Ketika data output dari
pemroses diterimanya maka printer akan melaksanakan tugas yang diterima dari
pemroses tadi.
C. C. aktor yang mempengaruhi kecepatan proses :
1. Register
Menyimpan
instruksi selama proses berjalan, ukuran sesuai dengan jumlah data yang dapat
diproses dalam saty waktu (Reg ukuran 32 bit berarti dapat memproses 4 byte
data dalam satuan waktu.
2. RAM
Semakin besar RAM
maka semakin banyak data yang disimpan sehingga akses ke data lebih cepat
(dibandingkan dengan mengakses ke Secondary Storage). Jika ukuran aplikasi
besar dan tidak cukup untuk diload sekalian ke dalam memori maka dilakukan
proses segmentasi dan swapping (pemindahan data dari memory ke storage).
3. CPU clock
Semakin tinggi
clock CPU maka semakin cepat / semakin banyak perintah yang dapat dieksekusi.
4. Bus / datapath
Menentukan
besarnya data yang dapat ditransmisikan antara CPU dan device yang lain. (
seperti jalan raya).
5. Cache memory
semakin
cepat, dan besar cache maka proses akan menjadi lebih cepat.
MINGGU VIII, IX
Basis Bilangan
adalah bilangan yang menjadi dasar
terbentuknya bilangan lain dalam suatu sistem bilangan.
Contoh:
Bilangan Basis Sepuluh, dikenal dengan
sistem bilangan decimal terdiri dari sepuluh bilangan dasar yang terdiri dari
lambang bilangan (angka) 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Jika ada nilai yang
lebihb besar dari itu maka lambang bilangannya terdiri dari gabungan/kombinasi
lambang bilangan dasarnya.
A. Teori Bilangan
1. Sistem
bilangan desimal/persepuluhan
adalah sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka
berikutnya adalah 1 1, 1 2, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan
angka 0, 1, 3, .. 6 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). sistem
bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi, Ilmuwan Persia. Sistem bilangan
desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka
desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh
berikut: angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
2. Sistem
bilangan biner atau sistem bilangan basis dua
adalah sebuah sistem penulisan angka
dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini
merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner,
kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem
ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan
biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam
istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti
ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem
peng-kode-an 1 Byte.
3. Bilangan
oktal
adalah bilangan berbasis 8, yang
menggunakan angka 0,1,2,3,4,5,6,dan 7. Contoh penulisan : 27(8). Oktal berbasis
8, maka angka 8-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
4. Bilangan
heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16
adalah bilangan yang menggunakan
16 buah simbol, mulai dari angka
0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9, kemudian dilanjut huruf A,B,C,D,E, dan F. Jadi, huruf A sampai F
merupakan simbol untuk mengganti angka 10 sampai 15. Contoh penulisan : E316.
Hexadesimal berbasis 16, maka angka 16-lah yang menjadi subscript pada
penulisan bilangan desimal.
B. Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah proses
mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang
sama. Misal: nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan
octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam
octal dan seterusnya.
Seperti contohnya :
1. Konversi
bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.
Konsepnya adalah bilangan tersebut
dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan.
• Konversi
bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke
desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal)
pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian
hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 =
95(desimal).
• Konversi
bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke
desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat
0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) =
1+0+0+8+16 = 25(desimal).
• Konversi
bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke
desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa)
pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian
hasilnya dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) =
15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
2. Konversi
bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.
Konsepnya bilangan desimal harus
dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil
baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi
< basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling
akhir hingga yang paling awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan
tersebut.
• Konversi
bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke
biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi
per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:125(desimal)
= …. (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31 sisa bagi 0
31/2=15 sisa bagi 1
15/2=7 sisa bagi 1
7/2=3 sisa bagi 1
3/2=1 sisa bagi 1hasil konversi: 1111101
• Konversi
bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke
octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi
per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.
• Konversi
bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke
octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi
per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi
diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B,
nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15
angkanya F.
3. Konversi
bilangan octal ke biner dan sebaliknya.
• Konversi
bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner
caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian
masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita
mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil
seluruhnya diurutkan kembali.
• Konversi
bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal
sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai
dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka
desimal dan hasilnya diurutkan.
4. Konversi
bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya.
• Konversi
bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga
octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah, bilangan desimal
binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10
melainkan 0010.
• Konversi
bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner
ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan
octal melainkan harus empat-empat.
5. Konversi
bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya
• Konversi
bilangan octal ke hexadesimal.
Teknik mengonversi bilangan octal ke
hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah
binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa
• Konversi
bilangan hexadesimal ke octal.
Begitu juga dengan konversi hexa
desimal ke octal yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah
menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal.
C. Operasi Aritmatika dan Logika
a. Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operasi
hitung dari bilangan-bilangan. Terdapat dia macam tipe data bilangan yaitu
integer dan bilangan real. Operator-operator yang berlaku keduanya hampir sama,
kecuali untuk bagian pembagian. Berikut ini adalah operator-operator untuk tipe
data integer dan bilangan real:
Operator |
Keterangan |
Contoh |
+ |
Menjumlahkan dua bilangan |
7 + 3 = 10 |
- |
Mengurangi bilangan pertama dengan bilangan kedua |
7 – 4 = 3 |
x atau * |
Mengalikan dua bilangan |
7 x 3 = 21 |
Div |
Membagi bilangan pertama dengan bilangan kedua,
di mana hasilnya adalah bagian bulat dari hasil pembagiannya, selanjutnya
disebuat pembagian bilangan bulat |
7 div 3 = 2 |
Mod |
Sisa bagi dari hasil pemebgaian bilangan bulat
antara bilangan pertama dengan kedua |
7
mod
3= 1 |
b.
Operator Logika
1.
Jika puding telah dingin akan menjadi padat
2.
Jika komputer tidak bisa booting dan terdengar bunyi beep
sekali maka ....
3.
Selama koneksi internet tidak putus atau server tidak
mati lakukan ....
4.
Cuci hingga bersih dan wangi
5.
Dan sebagainya
Masih banyak lagi contoh lain yang menggunakan lebih dari satu pernyataan
yang digabungkan. Penggabungan pernyataan yang bernilai benar atau salah (data
boolean) seperti ini dapat dilakukan dengan mengunakan operator-operator
boolean sebagai berikut:
perator |
Penjelasan |
Contoh |
AND |
Jika kedua pernyataan yang
dihubungakn bernilai benar maka hasilnya adalah benar, jika salah satu saja
salah maka hasilnya adalah salah |
(D<0 a=""
and="">0), artinya D kurang dari 0 dan a lebih dari 0 |
OR |
Jika salah satu saja pernyataan
benar maka hasilnya adalah benar, jika keduanya salah maka hasilnya akan
salah |
(Umur>=60) OR (Umur<=6),
artinya jika umur lebih besar 60 atau kurang dari 6 |
NOT |
Digunakan untuk membalikkan nilai
kebenaran (ingkaran), jika pernyataan bernilai benar maka akan menjadi salah
dan sebaliknya jika pernytaan salah akan menjadi benar |
NOT(Profesi==”guru”), artinya
Profesinya selain guru |
terkait dari berbagai sumber..
cari aja di google XD
Komentar
Posting Komentar