Sistem Pelayanan Pada Pelanggan atau Masyarakat
Sistem pelayanan terdiri dari 2 kata yaitu kata sistem dan pelayanan. Yang bila diartikan satu-persatu, sistem adalah cara teratur untuk melakukan sesuatu dan pelayanan berarti sebuah proses dari pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung (Moenir 2005:47)
Namun pengertian
utuh dari sistem pelayanan ialah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang pada suatu organisasi perusahaan
atau badan usaha untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat yang
mempunyai kepentingan dalam organisasi itu dalam rangka mencapai tujuan sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan
Untuk meningkatkan
citra dari sebuah perusahaan, seorang wirausahawan harus mampu untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan dari para pelanggannya. Sumber daya yang dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan tersebut ialah sumber daya manusia. sumber daya tersebut
merupakan salah satu pendukung dan
penunjang pelaksanaan pelayanan yang terwujud sebagai tenaga, dana,
sarana, dan prasarana yang tersedia atau diadakan dan didayagunakan oleh masyarakat
maupun pemerintah
Jika suatu
perusahaan atau organisasi mampu memberikan peyanan optimal dan memenuhi
tuntutan dari para pelanggan atau orang bnayak, maka kelompok tersebut dapat
dikatakan telah mampu memeberikan pelayanan yang memuaskan bagi orag-orang
Tujuan sistem
pelayanan adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepadapelanggan
Pelayanan sendiri
sangat memegang peranan penting dalam membangun citra positif bagi sebuah
perusahaan. Terlebih bila peusahaan tersebut berfokus pada bidang pelayanan
jasa seperti angkutan umum, rumah sakit atau restoran. Semakin baik layanan yang
mampu diberikan pihak perusahaan maka akan memeberikan dampak positif bagi
kemajuan perusahaan tesebut
pelayanan yang
harus dikembangkan dalam setiap organisasi harus meliputi dua tingkatan,
yaitu:
a. Pelayanan yang
harus diperlihatkan:
Kehandalan
(Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance),
empati (Empathy),
bukti fisik (Tangibles).
b. Nilai-nilai
dasar yang harus dimiliki setiap anggota:
1) Nilai
kejujuran (Honesty), hal ini tidak terbatas kebenaran dalam melakukan tugas,
tetapi mencakup
cara yang terbaik dalam melakukan bisnis.
2) Tanggap atau
hormat (Respect), rasa hormat dibutuhkan dalam interaksi diantara
steck holder
(konsumen, karyawan, pemasok, dan dengan mitra bisnis).
3) Nilai
kegembiraan (Happiness), ini harus dimiliki oleh para pegawai dengan harapan
kegembiraan yang
dimiliki para pegawai tersebut akan menimbulkan pelayanan yang
memuaskan.
4) Nilai
kerjasama (Teamwork), merupakan aktivitas yang bertujuan untuk membangun
kekuatan-kekuatan
atau sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing anggota
5) Nilai kemauan
(Willingness), disini menunjukan kepada kemauan dan kerelaan untuk
melakukan tugas
dan tanggung jawab dalam kerangka pemikiran untuk memuaskan
konsumen.
Berikut diantaranya,
cara untuk meningkatkan pelayanan
1.
Memberikan
respon yang cepat dan tanggap
2.
Memiliki
call center atau kontak yang dapat dihubungi
3.
Selalu
mendengarkan keluhan dari pelanggan
4.
Menjaga
kesabaran
5.
Menjaga
etika dan kesopanan
6.
Mengakui
kesalahan bila hal itu terjadi
7.
Dapat
memberikan solusi masalah yang tepat
8.
Selalu
menepati janji
9.
Meminta
feedback baik itu kritik dan saran kepada pelanggan
10.
Dan melatih
karyawan untuk dapat memeberikan pelayanan maksimal
Pelayanan terbaik
itu tidak terlepas dari faktor kepribadian seorang pemimpin sangat menentukan
dalam menciptakan suasana yang lebih cair. Ia akan menciptakan pola kerja yang
keras, tetapi dalam suasana yang cair, itulah suasana yang dibudayakan pada saat
ini. Hal seperti ini akan menciptakan seorang karyawan yang bekerja keras luar
biasa, namun dengan suasana yang cair, dan happy, bukan dalam suasana yang
menakutkan dan mencekam
Jika perusahaan
ingin selalu dianggap yang terbaik di mata pelanggannya, perusahaan harus
memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang baik ini harus dapat dipenuhi
oleh perusahaan sehingga keinginan pelanggan dapat diberikan secara maksimal. Untuk
mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:
a. Transparansi,
yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas,
yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
c. Kondisional,
yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif,
yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
menyelenggarakan
pelayanan publik dengan memperlihatkan aspirasi, kebutuhan, dan harapan
masyarakat.
e. Kesamaan hak,
yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun
khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.
f. Keseimbangan
hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara
pemberi dan penerima pelayanan publik
contoh yang dapat
ditemukan ialah dalam pelayanan kesehatan di beberapa rumah sakit. Dimasa sekarang
pelayanan yang diberikan terbilang sangat lengkap dan memuaskan. Kemajuan teknologi
dan kemajuan ilmu pengetahuan tentang medis juga ikut membantu dalam
peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. banyak dokter spesialis yang
ahli dalam menangani penyakit yang diderita orang. Baik yang tampak mudah
disembuhkan dan yang sulit disembuhkan. Pelayanannya tidak hanya tersedia dalam
bentuk offline namun tersedia dalam bentuk online. Jadi masyarakat dapat
mengurus administrasi dan mencari informasi tentang kesehatan dan rumah sakit
melalui website yang disediakan pihak rumah sakit terkait. Contoh lain nya
ialah pelayanan pendidikan, industri ekonomi, dan pelayanan masyarakat lain. Perkembangan
ini harus tetap dipertahankan dan terus dikembangkan demi memberikan pelayanan
yang lebih maksimal dan optimal.
Namun masih
diperlihatkan masih saja ada miss komunikasi antara masyarakat tentang sistem
pelayanan sehingga kerap kali kita melihat perseteruan antara pelanggan dan
pihak perusahaan. Maka demi mengatasi hal ini harusnya di pihak perusahaan
harus lebih memberikan arahan bagi karyawannya untuk menjaga citra baik
perusahaan dengan lebih baik memberikan pelayanan maksimal. Dan tentunya
masyarakat harus lebih bijak dalam menggunakan hak mereka dalam pelayanan yang
disediakan. Tidak boleh egois dan semena-mena hanya karena mereka berhak
menerima pelayanan.
Burhanuddin Abdullah, Budaya Kerja Perbankan, (Jakarta:
LP3ES, 2006), Cet. Ke-1, h. 148-151.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-10-cara-meningkatkan-kualitas-pelayanan-dalam-bisnis/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/12/pengertian-pelayanan.html
Komentar
Posting Komentar